Rabu, 11 November 2009

jual dan beli

KAMI TERIMA MEDIATOR DAN BELI

kami cari ayam cemani yang full hitam termasuk darahnya...jika anda punya dan tahu, silahkan hubungi saya....0858 14 5454 64

Jumat, 06 November 2009

jual beli ayam cemani yogyakarta - Yogyakarta - Hewan - cemani

jual beli ayam cemani yogyakarta - Yogyakarta - Hewan - cemani
saya punya sesuai dengan kriteria itu jika minat saya ada di bandung ,bagaimana\/?

jualan gaib

Jual Koleksi Pusaka, Keris, Mustika, Ayam Cemani, Md , Luskisan Dll
1. Merah Delima - Untuk Sikep
2. Merah Delima - Anti Silet
3. Merah Delima - Biru, Bila Ditaruh Di Air Akan Berubah Menjadi Merah
4. Besi Kuning - Anti Tembak
5. Stambul - Anti Cukur
6. Kol Buntet - Anti Tembak
7. Selendang - Untuk Melenyapkan Wujud
8. Keris Berdiri - Dapat Berdiri
9. Keris Nogorojo Dan Njunjung Drajat
10. Bambu Petuk ( Semua Jenis Ada )
11. Merah Delima
12. Anti Racun
13. Anti Basi
14. Jenglot/Batara Karang
15. Kantong Macan
16. Mustika Kelapa ,Mustika Air Dan Mustika Lainnya
17. Gelang Gajah Mada
18. Sirih Hitam
19. Rantai Babi
20. Gelang Babi
21. Ayam Cemani
22. Gagak Hitam
23. Sejadah - Anti Bakar
24. Sedia Pusaka Barang Antik ,Lukisan Kuno Serta Benda Bertuah Lainnya.

Semua Benda Pusaka Serta Barang Antik/Kuno Berikut Ini Adalah Nyata Dan Berwujud Serta Tidak Ternilai Harganya.
Hanya Untuk Yang Serius!!!! Untuk Melihat Dan Melakukan Test, Silahkan

cemani maniac

Ayam Cemani hubungi anton 0858 14545464 / 021 270 55902

Warna hitam bagi banyak orang berkesan magis dan memiliki kekuatan supra natural. Centeng Belanda atau Si Jampang, kurang berwibawa bila tak berpakaian hitam-hitam. Begitu pula makhluk yang memiliki warna hitam itu pun dianggap memiliki tuah atau kutukan. Ingat dengan kisah-kisah kucing hitam atau burung gagak? Bagaimana dengan ayam cemani yang memiliki bulu, jenger, tulang, daging, kulit, kaki dan taji serbahitam?
Ini yang menarik. Ayam cemani bukan cuma dianggap ayam keramat, namun juga ayam hias yang khas Indonesia. Memang hewan ini konon punya kemampuan menolak bala. Bagi yang mempercayainya jika memakan dagingnya bisa menyembuhkan penyakit tertentu. Kepercayaan akan hal-hal gaib itu kini masih ada di sebagian masyarakat, namun kian menipis. Kini dia lebih sebagai ayam hias yang eksotik dan diburu para hobbies lokal dan mancanegara untuk dikoleksi.
Cemani adalah kata Sanskerta untuk hitam. Jenis ayam ini awalnya disebut ayam kedu. Dalam perkembangan ayam kedu itu terjadi banyak varian yang tidak lagi memiliki warna murni hitam. Sehingga ayam kedu yang masih tetap mempertahankan kehitam legamnya disebut oleh para hobbies sebagai ayam cemani.
Asal Usul
Dari mana ia berasal? Ada beberapa dugaan, namun yang pasti dia berasal dari Kedu, Jawa Tegah. Makanya satwa ini dikenal juga sebagai ayam kedu. Satwa ini mulai naik daun ketika pertama kali tampil dalam pekan raya di Semarang tahun 1926. Pemiliknya Tjokromihardjo, lurah Desa Kalikuto, Grabak, di Magelang. Saat itu wilayah itu masih masuk dalam Karesidenan Kedu.
Menurut data, ayam kepala desa itu pernah tampil di Surabaya tahun 1924 dalam sebuah pekan raya. Saat itu ayam itu dikenal sebagai ayam yang berwarna hitam saja. Tapi kemudian panitia lomba satwa di Semarang menjuluki ayam hitam legam milik Tjokromihardjo sebagai ayam kalikuto, karena berasal dari daerah itu.
Lucunya, pemilik menolak nama itu. Lalu diusulkan sendiri agar dinamakan ayam kedu saja sebab memang berasal dari karesidenan tersebut. Usul tersebut diterima panitia maka resmilah ayam yang berasal dari Kalikuto berjuluk ayam kedu.

Genetika
Ayam kedu yang ikut dalam kontes tersebut, menurut sebuah telaah, berasal dari keturunan ayam kampung yang dibeli dari daerah Gunung Sumbing. Ayam ini cukup besar dan diduga hasil silangan liar antara ayam Inggris yang diboyong orang pada era Raffles berkuasa (1811-1816).
Kala itu, konon ada orang Inggris yang membawa dua ekor ayam betina dan seekor jantan asing, yang diduga termasuk jenis ayam ternak Dorking. Mereka dipelihara di daerah Dieng. Mungkin karena kandangnya sederhana dan kurang pengawasan, ayam-ayam itu menyeleweng dan berbaur dengan ayam kampung setempat. Dari keturunannya lebih lanjut terciptalah ayam lokal unggul. Oleh masyarakat setempat ayam ini yang disebut sebagai ayam kedu.
Sementara telaah lain menyebutkan ayam hitam milik Tjokromihardjo bukanlah asli ayam kedu. Sebab ia merupakan hasil kawin silang antara ayam kampung hasil belian dengan ayam australorp, yang penyilangannya dilakukan sendiri oleh pemiliknya.

Legenda
Tapi ada legenda yang juga sampai saat ini masih hidup di sana yakni tentang asal-muasalnya ayam kedu. Konon, kehadiran satwa ini tak disengaja. Menurut legenda sebelum lahirnya kota Temanggung, hidup seorang pertapa yang sakti mandraguna yakni Ki Ageng Makukuhan, yang hobi mengoleksi ayam serba hitam, dan hanya paruhnya yang berwarna putih.
Suatu hari, ketika sedang bertapa di sebuah kuburan keramat di wilayah Kedu, dia memperoleh wangsit untuk mengobati penyakit putra Panembahan Hargo Pikukuh yang bernama Lintang Katon, yakni diobati dengan ayam itu. Bagaimana proses selanjutnya tidak terlalu jelas, namun akhirnya penyakit yang diderita anak semata wayang itu sembuh. Oleh karena tuah yang dimiliki ayam itu akhirnya dijadikan lambang kesembuhan.
Maka tak heran bila tradisi itu kini masih hidup dan dipercaya. Ayam ini memang sering digunakan untuk hal-hal yang bersifat magis. Misalnya untuk upacara ruwatan, pembangunan pabrik, jembatan atau gedung-gedung bertingkat agar terhindar dari bencana. Tapi penggunaannya juga untuk syarat penyembuhan orang sakit. ”Misalnya untuk penyakit akibat santet,” Raharjo (31), pedagang ayam kedu di Pasar Pramuka, Jakarta.

Hampir Punah
Binatang ini di tempat asalnya kini yakni di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, tersebar di tiga pedukuhan yakni Kahuripan, Sentono dan Beji. Menurut data, populasi ketika awal tahun 1984 tercatat sekitar 5.000 ekor, namun di akhir tahun meningkat menjadi 8.500 ekor. Jumlah ini pada tahun 1997 melorot drastis tinggal 2.000 ekor. Ini dikarenakan masyarakat setempat kurang dibekali pengetahuan sehingga ketika wabah datang, mereka tidak tahu bagaimana menangkalnya.
Pemerintah daerah setempat akhirnya mengambil inisiatif untuk mengatasi persoalan ini. Program pelestarian dicanangkan lewat pemerintah desa dengan mendirikan kelompok peternak bernama ”Makukuhan,” yang diambil dari nama pertapa sakti itu. Kelompok ini awalnya berjumlah 35 orang. Mereka memelihara ayam sekitar 1.500 ekor. Hingga sekarang peternak di sana bisa hidup layak dari ayam-ayam hitam itu.

Kolektor
Menurut Raharjo, permintaan akan ayam ini lumayan besar. Umumnya untuk keperluan upacara, namun tak sedikit pula yang membeli untuk dijadikan koleksi. Bagi kolektor atau hobbies, ayam ini berkesan angker dan gagah dengan bulu-bulunya yang serba hitam pekat. ”Apalagi kalau pagi-pagi berkokok, suasananya lantang,” ujar Ibnu Saptaji (34) hobbies pemula yang bermukim di Pondok Gede, Bekasi
Menurut Ibnu, dia tidak mempercayai soal kegaiban di seputar ayam ini. Dia lebih melihatnya sebagai sarana penghilang stres. Kalau pagi sebelum berangkat ke kantor, dengan membersihkan kandang, memberikan makan, dan mendengarkan kukuruyuknya seraya memandanginya maka hati bapak tiga anak itu merasa damai. Sehingga, menurutnya, tiap hari diusahakan untuk melongok ke kandang ayam itu.
Begitu juga Jan Steverink, warga Belanda yang telah tiga kali datang ke Indonesia, hanya khusus berburu ayam ini untuk dipelihara di negaranya. Kedatangannya yang terakhir adalah tahun 2000. Dia bercita-cita ingin melestarikan dan memperkenalkan ayam khas Indonesia di Eropa. Tujuan lain sebetulnya ia ingin meneliti sampai sejauh mana penyimpangan warna terjadi. Sebab dari anak-anak ayam menetas jika mencapai usia tertentu, yang betul-betul hitam pekat hanya 50 persen. Maka dengan kegiatannya yang tampak sepele itu, Jan ingin membuat jalur murni ayam cemani. Sehingga pada akhirnya jika sesama ayam ini dikawinkan setelah beberapa generasi maka akan menjadi ayam cemani hitam pekat tanpa ada lagi variasi warna yang keluar.
Memelihara ayam ini di Kedu, tambah Raharjo yang berasal dari Magelang, seperti memelihara ayam biasa yakni masih tradisional. Ayam diumbar dari pagi sampai sore untuk mencari makanan sendiri, namun pemilik suka memberi dedak sebagai makanan tambahan. ”Jadi ayam ini cukup tahan penyakit, dan gempal,” ujarnya.

Warna Berubah
Bulu-bulu hias yang jantan, bakal keluar ketika ayam berusia 4 bulan. Sampai pada umur 5 bulan warnanya masih hitam, namun lambat laun bermunculan warna lain. Bisa kuning, merah, merah coklat, atau kuning coklat. Saat umur 1,5 tahun bulu hiasnya berubah menjadi merah merona.
Di antara ayam kedu hitam ini, salah satu varietas dikenal sebagai ayam cemani. Inilah yang dianggap primadona ayam kedu karena segalanya serba hitam. Baik bulu, kulit, daging sampai ketulang-tulangnya hitam pekat. Ayam cemani harganya relatif mahal karena langka dan dicari orang.
Harga ayam cemani yang hitam pekat, menurut Raharjo, bisa mencapai jutaan, namun yang biasa-biasa saja paling mahal Rp 750 ribu seekornya. Sedang yang remaja Rp 100 ribu per ekor. Pelanggan kolektor pemula lebih suka membeli yang remaja. Karena ketika dewasa, ayam berperilaku jinak. Sedang yang kolektor serius lebih suka mencari yang dewasa sebab sudah bisa diketahui kualitasnya, apakah berbulu hitam pekat atau ada variasi warna lain.
”Saya punya langganan paranormal, yang sering memesan ayam cemani untuk keperluan upacara,” lagi tutur Raharjo. Dia tidak tahu ayam itu akan diapakan oleh langganannya, yang dia tahu untuk mengobati penyakit. Dan bagaimana cara pengobatan dengan ayam cemani, dia tidak tahu pasti. Tapi kalau pun dimasak opor, ayam ini enak seperti rasa daging ayam lainnya. Anehnya, tambahnya, kuah opor menjadi berwarna hitam juga seperti memasak ikan cumi yang kuahnya berubah hitam. Nah lho!

peluang bisnis

DI CARI MEDIATOR..... KOMISI BESAR

contac person

jika anda berminat, silahkan hubungi saya di 0858 14 5454 64/ 021 270 55 902
jika anda serius .... hubungi saya . siapa cepat dia dapat
lokasi.\:bandung jawa barat





Ayam Cemani merupakan ayam lokal asli berasal dari propinvi Jawa Tengah.
Kata cemani diambil dari bahasa Jawa yang artinya hitam legam. Warna hitam legam menyelimuti tubuh ayam lokal ini mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata, lidah, rongga mulut, bulu,lubang dubur, kaki dan cakar. Konon ayam Cemani sempurna memiliki presentase warna hitam 100% sampai warna darah, daging dan tulang, tapi sampai sekarang ini belum dilaporkan adanya cemani dengan warna hitam 100%. Selama warna hitam yang menyelimuti tubuh luar, lidah dan rongga mulut, maka ayam ini dikatakan ayam Cemani murni.

Asal ayam Cemani adalah ayam Kedu hitam, yang banyak dipelihara oleh
masyarakat di desa Kedu, desa Beji dan desa Kahuripan Kecamatan Kedu Kabupaten
Temanggung, propinsi Jawa Tengah. Di ketiga desa ini ayam Kedu sudah dipelihara sejak
awal abad 20. Ayam Kedu yang diklaim mempunyai berbagai nama sesuai warna yaitu
Kedu Hitam (labih dari 90,6%), ayam Kedu Putih (3,4%) ayam Kedu Coklat (0,2%), ayam
Kedu Kelabu (0,1%) dan ayam Kedu Lurik (5,7%).

Untuk mendapatkan ada bisa melihatnya di jalan kedu temanggung

asal cemani

Kedu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Dari nama daerah inilah nama Karesidenan Kedu diambil. Kedu terdiri dari 13 desa dengan ibu kota kecamatan terletak di Desa Kedu, Kedu, Temanggung.

Ayam Kedu, salah satu ras ayam unggulan Indonesia, dimurnikan di daerah ini. Ayam kedu yang paling unggul dikenal sebagai ayam Kedu Cemani, yang seluruh tubuh dan bulunya berwarna hitam.

Komoditas pertanian tumbuhan dari daerah ini adalah tembakau di musim kemarau dan padi di musim penghujan.

Warna hitam legam menyelimuti seluruh bagian tubuh ayam ini, mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata, lidah, rongga mulut, bulu, lubang dubur, kaki, dan cakar. Ayam ini dikenal dengan nama ayam cemani.



Warna hitam legam pada ayam cemani memang menghadirkan kesan mistis dan misterius. Konon, ayam cemani ini justru sering dicari oleh orang-orang tertentu untuk tujuan-tujuan tertentu. Menurut keterangan yang dihimpun Espos dari berbagai sumber, konon ayam cemani sempurna memiliki persentase warna hitam 100 persen sampai warna darah, daging dan tulang, namun sampai sekarang ini memang belum adanya cemani dengan warna hitam 100 persen. Selama warna hitam yang menyelimuti tubuh luar, lidah dan rongga mulut, maka ayam ini dikatakan ayam cemani murni.
Sosok ayam cemani memang mirip dengan ayam Kedu hitam. Ukuran tubuhnya sedikit lebih besar dibandingkan ayam kampung. Ayam cemani jantan dewasa, pada waktu berdiri normal mencapai tinggi sekitar 60cm dengan lingkar dada mencapai 34cm dan panjang sayap 25cm. Sedangkan ayam cemani betina dewasa lebih pendek dengan tinggi 50cm, lingkar dada 27cm dan panjang sayap 21cm.
Keberadaan ayam cemani ditinjau dari aspek sumber daya plasma nutfah, merupakan suatu keuntungan dengan bertambahnya satu lagi ayam lokal khas. Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari ayam cemani ini adalah penampilannya yang unik dengan warnanya yang hitam legam tersebut, membuat ayam ini memiliki potensi cukup tinggi bila dijadikan sebagai salah satu jenis ayam hias untuk kesenangan seperti halnya ayam kate, ayam bekisar atau ayam kapas.
Harga jual ayam cemani pun relatif tinggi. Ayam cemani yang baru berumur 1,5 bulan, dijual dengan harga berkisar Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per ekor. Sedangkan ayam cemani dewasa dijual dengan harga Rp 300.000 hingga Rp 350.000 per ekor. Namun jika ayam Cemani yang dipelihara untuk tujuan produksi daging, diperkirakan tidak akan berhasil karena banyak konsumen tidak menyukai daging berwarna hitam.

Cara perbanyakan
Seorang pehobi ayam asal Bekonang, Sukoharjo, Bambang Subagyo mengungkapkan tertarik memelihara ayam cemani lantaran warna hitam legam yang ada di seluruh bagian tubuh ayam tersebut. ”Kesan warna hitamnya misterius. Apalagi pada dasarnya saya memang suka memelihara hewan-hewan unik yang jarang dipelihara orang, seperti ayam cemani ini,” ujar Bambang saat ditemui Espos di rumahnya, belum lama ini.
Bambang menyebutkan jenis pakan yang biasa diberikan untuk sepasang ayam cemani miliknya berupa pakan jadi komersial untuk jenis ayam ras tipe petelur. Selain itu pakan tersebut ia campur dengan berbagai bahan pakan lain seperti dedak padi, jagung giling, menir, gabah dan sebagainya, yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan.
”Agar bulu-bulu hitamnya terlihat lebih mengilap, sesekali ayam cemani ini saya mandikan,” kata Bambang.
Sementara itu, seorang peternak ayam cemani asal Banyurejo, Rembun, Nagasari, Boyolali, Lagiyanto menyebutkan jumlah ayam cemani yang mungkin dipelihara oleh setiap anggota masyarakat yang gemar akan ayam cemani ini biasanya tidak lebih dari sepuluh ekor.
”Namun kemungkinan bisa saja ayam ini dipelihara dalam populasi yang besar dalam suatu peternakan besar dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Pasalnya hasil beternak ayam cemani ini memang cukup menguntungkan,” kata Lagiyanto.
Lagiyanto menjelaskan ayam cemani dapat diperbanyak dengan mengawinkan sesama ayam cemani yang akan menghasilkan anak-anak berwarna hitam legam dan berwarna tidak hitam legam.
Ayam cemani, lanjut dia, termasuk salah satu jenis ayam lokal yang memproduksi telur lebih tinggi dari ayam kampung biasa. Untuk memperbanyak, ayam cemani dikawinkan dengan sesama ayam cemani secara alami dengan perbandingan maksimal satu ayam cemani jantan dengan lima ayam cemani betina, yang kemudian ditetaskan sendiri oleh induknya, karena ayam ini masih memiliki sifat mengeram dan mengasuh anaknya. ”Ayam cemani betina akan menghasilkan hingga 18 butir pada masa bertelur. Setelah itu, ia akan berhenti bertelur untuk mengerami telur-telurnya tersebut. Telur akan menetas pada umur rata-rata 21 hari,” terang Lagiyanto.
Namun bila pemilik ayam memang menginginkan induk ayam bertelur kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama, Lagiyanto menyarankan untuk segera memindahkan telur-telur tersebut ke dalam mesin tetas. Dengan demikian, lanjut dia, dalam waktu kira-kira satu pekan setelah bertelur, induk ayam cemani akan kembali berahi dan bertelur lagi setelah dua pekan kemudian.

MISTIK–Keberadaan ayam cemani sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistik. Karena sebagian masyarakat menggunakan ayam berbulu serba hitam ini sebagai salah satu syarat pengobatan yang menggunakan jasa paranormal

ayam cemani

ayam cemani asli 100%